Free Ads Here

5 Keunggulan Mobil PHEV: Irit BBM hingga Jaga Industri Komponen Tetap Hidup

 Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan sederet keunggulan dari mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, mobil PHEV maupun hybrid (HEV) juga perlu mendapatkan sorotan, agar pemerintah maupun konsumen tidak hanya terfokus pada mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV).

"Kita jangan konsentrasi terus kepada BEV, karena PHEV maupun HEV juga sudah banyak kontribusinya," ujar Jongkie kepada Bisnis

Perlu diketahui, mobil PHEV mulai diminati oleh konsumen di Indonesia, sejalan dengan pertumbuhan penjualan yang signifikan sepanjang Januari-Agustus 2025.

Berdasarkan data Gaikindo, pada 8 bulan 2025, penjualan mobil PHEV tercatat tembus 2.774 unit. Angka itu melonjak dibandingkan sepanjang 2024 lalu yang hanya sebanyak 136 unit.

Lebih lanjut Jongkie mengatakan, mobil plug-in hybrid dan HEV telah memenuhi lima kriteria. Pertama, mobil tersebut rendah pemakaian BBM, sebab mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) tidak jalan terus-menerus, karena juga didorong oleh baterai. Kedua, lebih rendah polusi dibandingkan mobil konvensional.

“Yang ketiga, mobil PHEV tidak bergantung kepada charging station, ini penting, karena kita ini masih kekurangan charging station kan,” jelasnya.

Faktor keempat, menurutnya harga PHEV juga lebih terjangkau dibandingkan BEV, karena baterainya lebih kecil. Rata-rata baterai mobil PHEV mampu menempuh jarak sekitar 100 kilometer, sehingga dalam mode penggunaan baterai penuh, mobil tersebut tidak menghasilkan emisi. 

“Kelima, yang juga penting adalah, mobil hybrid dan plug-in hybrid itu masih memakai komponen-komponen yang masih diperlukan seperti knalpot, filter, radiator, dan lain-lain. Jadi masih bisa menghidupkan pabrik komponen dalam negeri, tidak mematikan,” jelas Jongkie.

Secara keseluruhan, penjualan mobil PHEV di pasar domestik masih tergolong minim, dibandingkan mobil hybrid murni atau mobil listrik BEV.

Sebagai perbandingan, data Gaikindo mencatat, penjualan wholesales mobil hybrid (hybrid electric vehicle/HEV) tercatat sebanyak 40.514 unit pada 8 bulan 2025.

Angka penjualan HEV itu juga terpaut cukup jauh dibandingkan capaian penjualan mobil listrik murni (BEV) yang tembus sebesar 51.191 unit pada periode yang sama. Artinya, selisih penjualan mobil hybrid dan BEV sebanyak 10.677 unit.

Adapun, pemerintah telah memberikan stimulus berupa insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% sehingga mobil hybrid berpotensi kian diminati konsumen.

Aturan insentif itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025. Kendaraan berjenis hybrid mendapat potongan PPnBM DTP sebesar 3% dari harga jual. Insentif itu termasuk model full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid.

“Maka dari itu, pada awal tahun pemerintah sudah mulai memberikan insentif, walaupun hanya 3%. Karena harganya terjangkau, jadi pasarnya  mulai bergerak dan diminati,” pungkasnya.

Daftar Mobil Hybrid PHEV di Indonesia

1. BMW 530e PHEV

2. BMW 750e xDrive Sedan RHD PHEV

3. Volvo XC40 Plugin Hybrid

4. Lexus RX 450h+ Luxury PHEV

5. Mitsubishi Outlander PHEV

6. Volvo XC60 Plug-in Hybrid

7. Volvo XC90 Plug-in Hybrid

8. BMW XM AT PHEV

9. BMW XM 50e PHEV

10. BMW XM Label AT PHEV

0 Response to "5 Keunggulan Mobil PHEV: Irit BBM hingga Jaga Industri Komponen Tetap Hidup"

Post a Comment